Minggu, 02 Oktober 2016

Masa Gereja; St. Agustinus & St. Thomas Aquinas

St Agustinus 

Menurut St. Agustinus. pengetahuan hanya datang dari Tuhan. Menurut St. Agustinus Tuhan adalah sumber segalanya. Kita melihat bahwa Tuhan ada di dalam manusia dan manusia ada di dalam Tuhan. Pengaruh gereja sangat besar dalam diri seorang St Agustinus. Ia merupakan filsuf dan teolog besar pada zamannya. Menurutnya jiwa merupakan sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak memiliki dimensi fisik. Ia mengumpamakan jiwa manusia seperti prinsip trintas, yaitu jiwa kita merupakan satu unit yang tiak bisa dipisahkan. Jiwa kita diciptakan oleh Tuhan pada saat tubuh manusia diciptakan. Sehingga untuk mengetahui jiwa kita lebih mendalam. Kita harus melakukan intropeksi atau refleksi dalam diri kita sendiri. Sumbangan terbesar yang diberikan oleh St. Agustinus dalam perkembangan nanti. Kaum struktualisme menggunakan cara ini sebagai cari utama dalam menganalisis daerah kesadaran dalam diri seseorang melalui cara tersebut. Nantinya, cara intropeksi ini juga digunakan oleh kaum strukturalis, fungsionalis, gestalt, dan humanis dalam membantu mereka mencari jawaban atas masalah yang dihadapi. Contoh oleh kaum gestalt, menurut mereka melalui cara intropeksi ini dilakukan karena persepsi dan sensai tergantung pada pengalaman individu. 

St. Thomas Aquinas

St. Thomas Aquinas merupakan salah satu pujangga gereja yang memberikan sumbangan besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan gereja. Ia merupakan seorang teolog pada zamannya. Ia menggunakan De anima sebagai dasar kerangka berpikirnya dalam melihat psikologi dan menggunakan prinsip keagamaan yang ada di dalam diri St. Thomas Aquinas. pengaruh De anima yang sudah dipengaruhi oleh agama Kristen memiliki pengaruh besar di abad ke-20. Menurut St. Thomas Aquinas, apa yang disebut psyche dalam Aristoteles tidak lagi merupakan sebuah kesatuan, tetapi merupakan hal yang berbeda. Manusia menurut St. Thomas Aquinas memiliki dua buah bagian, yaitu roh dan badan. Roh memiliki dunia sendiri yaitu dunia roh dan badan memiliki dunia yang disebut dengan duniawi. Jiwa merupakan hal yang tidak terlihat dan juwa digunakan untuk memahami Tuhan sebagai sumber kehidupan dalam diri manusia dan hubungan antara manusia dan Tuhan dihubungkan dengan jiwa. St. Thomas Aquinas menggunakan dogma gereja katolik sebagai panduan untuk mengembangkan konsep psikologi yang dikembangkan oleh Aristoteles.


Referensi: https://kuliahfilsafat.com/2014/01/20/filsafat-ilmu-dan-ilmu-psikologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar