Minggu, 18 September 2016

Sejarah Psikologi

Psikologi, atau dalam bahasa inggris disebut Psychology, berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata Psyche dan Logos. Psyche berarti jiwa dan Logos berarti ilmu.

Psikologi berhubungan dengan berbagai topik dan pola perilaku manusia dan metal. Psikologi mempelajari semua hal yang berhubungan dengan masalah mental seseorang yang dimulai sejak kita lahir hingga mati.

Sejarah psikologi dibagi menjadi 2 tahap utama yaitu masa sebelum dan masa sesudah. Apa psikologi? Dulu: Ilmu yang mempelajari jiwa. Sedangkan, Sekarang: Ilmu yang mempelajari perilaku seseorang. Psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri kedua tahap tersebut dibatasi oleh berdirinya Laboratorium Psikologi pertama di University Leipzig Jerman pada tahun 1879 oleh Wilhelm Wundt (Bapak Psikologi Modern) dengan berdirinya laboratorium ini lengkaplah psikologi menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai Ilmu pengetahuan.

Sejarah psikologi dapat ditelusuri pada masa Yunani kuno. Pada tahun 1600-an, filsuf Prancis yang terkenal, Rene Descartes, memperkenalkan konsep dualisme yang menekankan pada tubuh dan pikiran yang pada dasarnya adalah dua entitas terpisah yang berinteraksi bersama untuk membentuk pengalaman.

Pada pertengahan abad ke-19, muncul Wilhelm Wundt, seorang ahli ilmu fisiologi Jerman yang terkenal akan karya-karyanya, menguraikan hubungan yang paling penting antara fisiologi dan psikologi. Dia mempelajari tentang kesadaran manusia dan berusaha untuk menerapkan metode eksperimental tertentu untuk mempelajari proses mental internal. Proses ini sekarang dikenal dengan intropeksi.

Salah satu murid Wundt yang paling terkenal, Edward Titchener, menjadi salah satu pendiri sekolah psikologi pertama. Edward Titchener memunculkan sebuah pemikiran baru yang disebut Struktualisme. Menurut Struktualisme, kesadaran manusia dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil. Menggunakan Intropeksi, siswa dilatih untuk berusaha memecahkan reaksi dan tanggapan yang paling dasar dari semua persepsi (perseption) dan sensasi. (sensasion)

Psikologi kemudian berkembang di Amerika pada abad ke-19. William James adalah seorang psikolog Amerika terkemuka selama periode ini dan prinsip-prinsip psikologi membuatnya menjadi disebut sebagai Bapak Psikologi Amerika. Konsep dan gagasan William James dikenal dengan nama Fungsionalisme. Fungsionalisme terfokus pada perilaku manusia bekerja untuk membantu masyarakat di lingkungan masing-masing. Fungsionalis menggunakan metode seperti observasi langsung. Fungsionalis menekankan pada kenyataan bahwa kesadaran adalah proses yang selalu berubah dan berkelanjutan. Sampai saat itu, psikologi cenderung lebih menekankan pada pengalaman manusia secara sadar. Sigmund Freud, dokter Austria yang terkenal karena mengubah wajah psikologi sedemekian rupa, mengedepankan teori kepribadian yang menekankan pada pentingnya pikiran bawah sadar. Penelitiannya dengan orang yang menderita penyakit mental seperti histeria membuatnya percaya bahwa pengalaman anak usia dini serta impuls bawah sadar kita memberi kontribusi besar terhadap pengembangan kepribadian dan perilaku orang dewasa. Menurutnya, gangguan psikologis pada dasarnya akibat dari konflik tak sadar yang terjadi dalam diri kita, dan yang menjadi tidak seimbang. Teorinya memiliki dampak besar pada psikologi di abad ke-20, yang mempengaruhi bidang lainnya seperti sastra, seni dan budaya.

Psikologi berkembang secara dramatis selama abad ke-20 dan muncul pemikiran yang dikenal dengan Behaviorisme. Behaviorisme adalah perubahan yang sangat besar dari semua perspektif teoritis sebelumnya, dan menolak penekanan pada pikiran sadar serta pikiran bawah sadar. Melainkan berusaha untuk membuat disiplin yang lebih ilmiah dengan menekankan pada perilaku yang dapat diamati. Perilaku menekankan pada kenyataan, bahwa materi pelajaran psikologi pada dasarnya adalah perilaku manusia. Dampak dari aliran pemikiran ini sangat besar dan mendominasi selama hampir 50 tahun, Meskipun akhirnya runtuh, prinsip-prinsip dasar behaviorisme masih digunakan sampai sekarang. Metode terapi sering digunakan untuk membantu anak-anak mengatasi perilaku maladaptif dan belajar keterampilan baru. Pada pertengahan abad ke-20, muncul pemikiran yang kita kenal dengan psikologi Humanistik, konsep teoritis yang meletakakkan penekanan pada pengalaman sadar. Disiplin Ilmu psikologi telah mengalami pertumbuhan dan perubahan besar sejak awal kemunculan Wilhelm Wundt. Psikologi sejak ini terus berubah dan berkembang, membawa perspektif baru. Penelitian psikologis sekarang berfokus pada banyak aspek pada perilaku manusia dan pengalaman, yang mengacu pada faktor budaya dan sosial, serta pengaruhnya pada perilaku manusia.


Referensi:
https://khasanahpioneerscom.wordpress.com/2012/09/05/aliran-aliran-dalam-psikologi/
http://www.psikologiku.com/teori-strukturalisme-edward-bradford-titchener/
http://malahayati.ac.id/?p=23959
http://psikologizone.blogspot.co.id/2011/02/sejarah-perkembangan-psikologi_6337.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar