Minggu, 25 September 2016

Romantisisme dan Eksistensialisme

Romantisisme

Romantisisme adalah gerakan dalam seni sastra, dan gerakan intelektual yang berasal dari pertengahan kedua pada abad 18 di Eropa Barat selama revolusi industri. Romantisisme menyebar dari seni ke sastra dan filsafat yang menekankan pada pendekatan emosional, spontan, imajinatif, dan kebebasan dengan cara subjektivitas dan individualisme. Romantisisme dibentuk sebagai pemberontakan melawan Neoclassicism yang disebabkan oleh perubahan sosial tiba-tiba yang terjadi selama Revolusi Perancis dan era Napoleon. Romantisme mulai di Jerman dan Inggris pada tahun 1770 dan menyebar ke seluruh Eropa pada 1820-an. Selanjutnya, pengaruhnya menyebar ke Amerika Serikat. Seniman Romantisisme terpesona oleh alam, jenius, nafsu mereka, perjuangan batin, suasana hati mereka, potensi mental, dan pahlawan. Mereka menyelidiki sifat manusia dan kepribadian, budaya rakyat, asal-usul nasional dan etnis, era abad pertengahan, yang eksotis, remote, yang misterius, okultisme, yang sakit, dan bahkan setan. Seniman romantisisme memiliki peran pencipta sejati yang mengabaikan aturan yang ditetapkan, yang menurut mereka terlalu ketat, formal, tradisional dan bahkan prosedural. Mereka juga percaya bahwa imajinasi adalah alasan yang lebih unggul dan keindahan. Gerakan arsitektur paling sering dikaitkan dengan Romantisisme adalah Revival Gothic, yang digunakan untuk merangkul seluruh gerakan Neo-Gothic.

Karakteristik Romanticism :
1) Menunjukkan ketinggian tindakan
2) Emosi ekstrem
3) Dirakayan alam sebagai di luar kendali
4) Dramatis Komposisi
5) Tinggi sensasi (hidup dan saat-saat kematian)

Pemikiran Jean Jacues Rousseau


Jean Jacques Rousseau lahir di Jenewa, Swiss, pada tanggal 28 Juni 1712 dan meninggal di Ermenoville, Oise, Prancis. pada tanggal 2 Juli 1778. Ia seorang tokoh filosofi besar, penulis dan komposer pada abad pencerhan. Pemikiran filosofinya mempengaruhi revolusi Prancis, perkembangan politik modern dan dasar pemikiran edukasi. Karya novelnya, Emile, atau On Education  merupakan karyanya yang terpenting dan merupakan tulisan kunci pada pokok pendidikan kewarganegaraan yang seutuhnya. Julie, ou la nouvelle Heloise, novel sentimental tulisannya adalah karya terpenting yang mendorong era pre-romanticism dan romanticism di bidang tulisan fiksi karya autobiografi Rousseau adalah 'Confenssion' yang menginisiasi bentuk tulisan autobiografi modern, dan Reveries of a Solatary Walker contoh utama gerakan akhir abad ke 18 "age of Sensibility" yang memfokuskan pada masalah subjektivitas dan intropeksi era modern.
Rousseau juga menulis dua drama dan dua opera dan menyumbangkan kontribusi penting dibidang musik sebagai teorist, pada periode revolusi Prancis. Rousseau adalah filsafat terpopuler di antara anggota Jacobin Club. Dia dimasukan sebagai pahlawan nasional di Pantheon Paris, pada tahun 1794, 16 tahun setelah kematiannya.


Eksistensialisme

Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan dengan cara mendalam mana yang benar dan yang tidak benar. Sebenarnya bukan tidak mengetahui mana yang benar dan yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialisme sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar. Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat. khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersoalkan keberadaan individu, dan keberadaan itu dihadirkan lewat kebebasan. Psikologi Eksistensial adalah ilmu yang mempelajari usaha perilaku manusia untuk memahami manusia dengan mengatasi jurang pemisah antara subjek dan objek. Aliran psikologi eksistensial tidak terikat pada nama salah seorang pelopor. Psikologi Eksistensial dilakukan dengan berbagai variasi, yang semuanya dengan satu atau lain cara yang mengambil inspirasinya dari karya-karya ahli falsafah di Eropa Eropa, seperti Paul Tillich, Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Ludwig Binswanger dan Eugene Minkowski. Psikologi Eksistensial sangat menekankan implikasi-implikasi falsafah hidup dalam menghayati makna kehidupan manusia di dunia ini. Promotor-Promotor dari Psikologi Eksistensial di Amerika Serika adalah Rollo may, Victor E. Frankl dan Adrian Van Kaam. Psikologi Eksistensial berfokus pada situasi kehidupan manusia di alam semesta, yang mencakup; kemampuan kesadaran diri; kebebasan untuk memilih dan menentukan nasib hidupnya sendiri; tanggung jawab pribadi; kecemasan sebagai unsur dasar dalam kehidupan batin; usaha untuk menemukan makna dari kehidupan manusia; keberadaan dalam komunikasi dengan manusia lain; kematian; serta kecenderungan dasar untuk mengembangkan dirinya semaksimal mungkin.


Referensi:
https://sugithewae.wordpress.com/2012/05/10/psikologi-eksistensial/
https://drive.google.com/file/d/0BweLmgBHwVS0SGw4aXpSUmIzVlJLeVNoaHVEZWJMWFBXTUVF/view
http://akusintha29.blogspot.co.id/2010/11/neoclassicism-dan-romanticism.html

Minggu, 18 September 2016

Sejarah Psikologi

Psikologi, atau dalam bahasa inggris disebut Psychology, berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata Psyche dan Logos. Psyche berarti jiwa dan Logos berarti ilmu.

Psikologi berhubungan dengan berbagai topik dan pola perilaku manusia dan metal. Psikologi mempelajari semua hal yang berhubungan dengan masalah mental seseorang yang dimulai sejak kita lahir hingga mati.

Sejarah psikologi dibagi menjadi 2 tahap utama yaitu masa sebelum dan masa sesudah. Apa psikologi? Dulu: Ilmu yang mempelajari jiwa. Sedangkan, Sekarang: Ilmu yang mempelajari perilaku seseorang. Psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri kedua tahap tersebut dibatasi oleh berdirinya Laboratorium Psikologi pertama di University Leipzig Jerman pada tahun 1879 oleh Wilhelm Wundt (Bapak Psikologi Modern) dengan berdirinya laboratorium ini lengkaplah psikologi menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai Ilmu pengetahuan.

Sejarah psikologi dapat ditelusuri pada masa Yunani kuno. Pada tahun 1600-an, filsuf Prancis yang terkenal, Rene Descartes, memperkenalkan konsep dualisme yang menekankan pada tubuh dan pikiran yang pada dasarnya adalah dua entitas terpisah yang berinteraksi bersama untuk membentuk pengalaman.

Pada pertengahan abad ke-19, muncul Wilhelm Wundt, seorang ahli ilmu fisiologi Jerman yang terkenal akan karya-karyanya, menguraikan hubungan yang paling penting antara fisiologi dan psikologi. Dia mempelajari tentang kesadaran manusia dan berusaha untuk menerapkan metode eksperimental tertentu untuk mempelajari proses mental internal. Proses ini sekarang dikenal dengan intropeksi.

Salah satu murid Wundt yang paling terkenal, Edward Titchener, menjadi salah satu pendiri sekolah psikologi pertama. Edward Titchener memunculkan sebuah pemikiran baru yang disebut Struktualisme. Menurut Struktualisme, kesadaran manusia dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil. Menggunakan Intropeksi, siswa dilatih untuk berusaha memecahkan reaksi dan tanggapan yang paling dasar dari semua persepsi (perseption) dan sensasi. (sensasion)

Psikologi kemudian berkembang di Amerika pada abad ke-19. William James adalah seorang psikolog Amerika terkemuka selama periode ini dan prinsip-prinsip psikologi membuatnya menjadi disebut sebagai Bapak Psikologi Amerika. Konsep dan gagasan William James dikenal dengan nama Fungsionalisme. Fungsionalisme terfokus pada perilaku manusia bekerja untuk membantu masyarakat di lingkungan masing-masing. Fungsionalis menggunakan metode seperti observasi langsung. Fungsionalis menekankan pada kenyataan bahwa kesadaran adalah proses yang selalu berubah dan berkelanjutan. Sampai saat itu, psikologi cenderung lebih menekankan pada pengalaman manusia secara sadar. Sigmund Freud, dokter Austria yang terkenal karena mengubah wajah psikologi sedemekian rupa, mengedepankan teori kepribadian yang menekankan pada pentingnya pikiran bawah sadar. Penelitiannya dengan orang yang menderita penyakit mental seperti histeria membuatnya percaya bahwa pengalaman anak usia dini serta impuls bawah sadar kita memberi kontribusi besar terhadap pengembangan kepribadian dan perilaku orang dewasa. Menurutnya, gangguan psikologis pada dasarnya akibat dari konflik tak sadar yang terjadi dalam diri kita, dan yang menjadi tidak seimbang. Teorinya memiliki dampak besar pada psikologi di abad ke-20, yang mempengaruhi bidang lainnya seperti sastra, seni dan budaya.

Psikologi berkembang secara dramatis selama abad ke-20 dan muncul pemikiran yang dikenal dengan Behaviorisme. Behaviorisme adalah perubahan yang sangat besar dari semua perspektif teoritis sebelumnya, dan menolak penekanan pada pikiran sadar serta pikiran bawah sadar. Melainkan berusaha untuk membuat disiplin yang lebih ilmiah dengan menekankan pada perilaku yang dapat diamati. Perilaku menekankan pada kenyataan, bahwa materi pelajaran psikologi pada dasarnya adalah perilaku manusia. Dampak dari aliran pemikiran ini sangat besar dan mendominasi selama hampir 50 tahun, Meskipun akhirnya runtuh, prinsip-prinsip dasar behaviorisme masih digunakan sampai sekarang. Metode terapi sering digunakan untuk membantu anak-anak mengatasi perilaku maladaptif dan belajar keterampilan baru. Pada pertengahan abad ke-20, muncul pemikiran yang kita kenal dengan psikologi Humanistik, konsep teoritis yang meletakakkan penekanan pada pengalaman sadar. Disiplin Ilmu psikologi telah mengalami pertumbuhan dan perubahan besar sejak awal kemunculan Wilhelm Wundt. Psikologi sejak ini terus berubah dan berkembang, membawa perspektif baru. Penelitian psikologis sekarang berfokus pada banyak aspek pada perilaku manusia dan pengalaman, yang mengacu pada faktor budaya dan sosial, serta pengaruhnya pada perilaku manusia.


Referensi:
https://khasanahpioneerscom.wordpress.com/2012/09/05/aliran-aliran-dalam-psikologi/
http://www.psikologiku.com/teori-strukturalisme-edward-bradford-titchener/
http://malahayati.ac.id/?p=23959
http://psikologizone.blogspot.co.id/2011/02/sejarah-perkembangan-psikologi_6337.html

Minggu, 11 September 2016

Aliran Psikologi

Ada 5 aliran psikologi, yaitu:


1. Psikologi Diagnostik


Psikoogi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Kedua kata ini seringkali digabungkan sehingga membentuk kata baru, yaitu psikodiagnostik, Dapat disimpulkan bahwa psikodiagnostik adalah ilmu tentang mencari tahu masalah perilaku yang muncul. Misalnya, mencari tahu alasan pasien A bertingkah laku aneh, apa yang menyebabkan ia bertingkah seperti itu dan penanganan apa yang yang harus diberikan kepada pasien tersebut. 




Munculnya psikodiagnostik ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis yang dikembangkan oleh Hermann Rorscharch, Dalam mendiagnosa seorang individu, Hermann membuat suatu tes yang berupa bercak tinta yang diteteskan pada selembar kertas sehingga memunculkan gambar yang simetris. Lalu subyek/individu tersebut diminta untuk menginterpretasikan gambar yang muncul. Tes ini kemudian dikenal sebagai "Tes Rorschach", yang sering digunakan oleh para Psikolog untuk memeriksa kepribadian seseorang.  Tes ini pun sering digunakan untuk berbagai kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka.


2. Psikologi Behavioristik

Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang diirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang mengalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yag tidak tampak).

Behaviorisme ingin menganalisis perilaku yang tampak saja, serta yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusa akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik pula. Kaum behavioris memusatkan diriniya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh obyektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka semua peristilahan yang bersifat subyektf, sepertii sensasi, persepi, hasrat, tujuan, bahkan emosi termasuk berfikir, sejauh kedua pengertian tersebut diruuskan secara subyektif.

3. Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif adalah suatu studi mengenai kognisi proses-proses metal yang mendasasri perilaku manusia, yang mencakup berbagai subdisiplin, termasuk memori, belajar, persepsi dan penyelesaian masalah. Menurut sejarah, aliran ini telah berkembang melalu beberapa fase penelitian mengenai introspeksi yang berembang mamasuki pengkondisian klasik bersama Thorndika, yang kemudan beralih ke behaviorisme Pavlov, Watson dan Skiner. Karyanya di masa kini yaitu dengan meningkatnya kecanggihan ilmu tentang otak dewasa ini, termasuk perkembangan teknologi-teknologi baru seperti pencitraan otak, memberikan kemungkinan bagi pemusatan pengetahuan psikologi dan neurifisiologi dan mnculnya disiplin-disiplin baru seperti ilmu kognitif dan neuropsikologi.

Area-area utama dalam pskologi kognitif adalah persepsi visual, atensi, memori, bahasa, berfkir,  dan pengembalian keputusan. Kognisi memiliki istilah ilmiah untuk proses berfikir (process of thought). Secara etomologis, kata kognisi berasal dari bahasa latin, yaitu cognoscere, yang artinya adalah mengetahu (how to recognize).

Aliran ini diyakini oleh beberapa tokoh, diantaraya:
  • Neisser (1979) menyatakan bahwa kognisi adalah kegiatan organisme (manusia) untuk mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggnakan pengetahuan
  • Ells dan Hant (1993) melakukan studi tentang proses mental manusia
  • Anderson (1995) mencoba memahami mekanisme-mekanisme yang melandasi pikirian manusia. Stenberg (1999) melakukan studi yang berkaitan dengan bagaiman oranag mempersepsi, mempelajari dan memikirkan informasi

Sementara itu, Solso (2001) melakukan studi ilmiah tentang jiwa yang berefikir dan berkaitan dengan:
a. Bagaimana kita memperhatikan dan memperoleh informasi
b. Bagimana informasi disimpan dan diproses dalam otak
c. Bagaimana memecahkann masalah, berfikir, dan merumuskan bahasa.

Psikologi kognitif merupakan salah satu cabang dari psikologi umum yang meliputi studi ilmiah mengenai gejala-gejala kehidupan mental atau psikis yang berkaitan dengan cara manusia berfikir, seperti dalam memperoleh pengetahuan, mengolah kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapai masalah untuk mencarai suatu penyelesaian, serta menggali ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tututuan hidup sehari-hari.

4. Psikologi Humanistik

Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik ala behaiorisme dan pesimistik ala psikoanalisa. Oleh sebab itu, aliran ini sering disebut sebagai 'The Third Force, after Behaviorism and Psychoanalysis'

A. Prinsip Utama

  1. Memahami manusia sebagai suatu totalitas. Oleh sebab itu, aliran ini sangat tidak menyetujui usaha untuk mereduksi manusia, baik ke dalam formula S-R yang sempit dan kaku (behaviorisme), maupun ke dalam proses fisologis yang mekanistis. Manusia harus berkembang jauh daripada sekedar memenuhi kebutuhkan fisik dan hars mampu mengembangkan hal-hal non fisik, misalnya nilai maupun sikap.
  2. Metode yang digunakan adalah life history, yang berusaha memahami manusia dari sejarah hidupnya sehingga muncul keunikan individual.
  3. Mengakui pentingnya personal freedom dan responsibility dalam proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hidup. Tujuan hidup manusia adalah berkembang, berusaha memenuhi potensinya dan mencapai aktualitas diri. Dalam hal ini intensi dan eksistensi menjadi penting karena intensi menentukan eksistensi manusia.
  4. Mind bersifat aktif dan dinamis. Melalui mind, manusia mengekspresikan keunikan kemampuannya sebagai individu, yang terwujud dalam aspek kognisi, willing, serta judgement. Kemampuan khas manusia yang sangat dihargai adalah kreatifitas karena melalui kreatifitas inilah manusia mengekspresikan diri dan potensinya.
  5. Pandangan humanistik banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri.

B. Tokoh


1. Carl Rogers (1902-1988)

Lahir di Illinois, sejak kecil Rogers menerima penanaman yang ketat mengenai kerja keras dan nilai agama Krsten Protestan. Kelak kedua hal ini mewarnai teori-teorinya. Setelah mempelajari Ilmu Teologi, ia melanjutkan studinya di Teachers College Colombia University, dimana banyak tokoh psikologi mengajar, dan meraih gelar MA pada tahun 1928 Ph.D. pada tahun 1931.

Rogers kemudian bekerja sebagai Psikoterapis dan mengembangkan teori humnistiknya. Dalam konteks terapi, ia menemukan dan mengembangkan teknik terapi yang dikenal sebagai Client-Centered Therapy. Dibandingkan dengan teknik terapi yang ada pada masa itu, teknik ini adalah pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara terapis dan pasien (dalam konteks ini pasien disebut klien). Hubungan terapis-klien diwarnai kehangatan, serta rasa saling percaya, dan klien diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab penuh atas keputusannya.Tugas terapis adalah membantu klien mengenali masalahnya, dan dirinya sendiri, sehingga akhirnya dapat menemukan solusi bagi dirinya sendiri.



Keseluruhan pengalaman internal dan eksternal psikologis individu membentuk organisma, yaitu suatu kenyataan yang dihayati individu dan disebut sebagai subjective reality unik dari satu individu ke individu lainnya Self (diri) berkembang dari organisma. Semakin koheren organisma dan self, semakin sehat pribadi tersebut dan sebaliknya.

Sebagaimana ahli humanistik pada umumnya, Rogers mendasarkan teori dinamika kepribadian pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individ, sifatnya bawaa dan sudah menjadi ciri seluruh  manusia. Aktualisasi diri yang mendorong manusia sampai pada pengembangan yang optima dan menghasilkan ciri untuk manusia seperti kreatifitas, inovasi, dan lain-lain.

2. Abraham Maslow (1908-1970)



Maslow dikenal dengan teori motivasinya yang mengasumsikan bahwa perkembangan psikologis manusia didorong oleh hirarki kebutuhannya, yaitu psysiological needs, safety needs, love and belonging needs, esteem needs dan self actualization.

5. Psikoanalisis

Aliran psikoanalisis muncul pada tahun 1900 sebagai upaya memperdalam pandangan-pandangan psikologis dan mengaitkannya melalu berbagai kemajuan dalam bidang kedokteran. Tokoh yang disebut sebagai Bapak Psikoanalis adalah Sigmund Freud (1856-1939), lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg Moravia. Freud berusaha mereduksi psikologi menjad keadaan neurologi karena pada dasarnya ia adalah seorang ahli saraf. 

Adapun teori dasar Sigmund adalah ide tentang alam sadar (conscious mind) verss alam bawah sadar (unconscious mind). Alam sadar merupakan apa yang disadari oleh individu pada saat-saat tertentu, penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantas dan, perasaan yang dimiliki. Hal yang berkaitan erat dengan alam sadar adalah alam pra-sadar, yaitu apa yang disebut saat ini dengan 'kenangan yang sudah tersedia (available memory)', yaitu segala data yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar, kenang-kenagan yang walaupun tidak Anda ingat waktu berfikir, tapi dapat dengan mudah dipanggil lagi. Menurut Freud, keudanya adalah bagian terkecil dari fikiran.

Sementara itu, bagian terbesar dari alam pikiran adalah alam bawah sadar (unconscious mind). Bagian ini mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, termasuk segala sesuatu yang memang asalnya dari alam bawah sadar, seperti nafsu dan insting. Freud berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dlam diri kita, baik itu hasrat yang sederhana seperti makanan atau seks, maupun motif-motif yang mendorong seorang seniman ataupun ilmuwan berkarya. 

Konsep lain dari Freud adalah struktur kepribadian, yang dibagi menjadi tiga, yaitu: Id, ego, dan superego. Masing-masing elemen ini merupakan tahapan-tahapan kepribadian dengan karakteristik yang berbeda-beda:
  • Id merupakan struktur kepribadian yang paling mendasar, hanya berdasarakan dorongan nafsu atau kenikmatan belaka
  • Ego adalah pikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan (reality principle) yang memuaskan dorongn id menurut cara-cara yang dapat diterima masyarakat atau sebagai kepribadian yang mengontrol kesadaran
  • Superego merupakan kesadaran tertinggi mansia, terbentuk melalui proses identifiasi dalam nilai-nilai oral dan beroperasi menurut prinsip moral


Tokoh lain dari psikoanalisis adalah Alfred Adler (1870-1937), seorang doktr mata lulusan Universitas Wina (1895) yang kemudian menekuni bidang psikiatri dan menjadi psikiater.
Teori-teorinya adalah sebagai berikut: 
  1. Teori tentang inferioritas universa, yang meyakini bahwa setiap manusia akan melakukan upaya menyesuaikan diri dengan kelemahan yang dimilikinya melalui berbagai bentuk prilaku konvensional sebagai cara mengatasi kelemahannya.
  2. Teori tentang striving for superiority, yatu motivasi bawaan yang menggerakkan manusia untuk bertahan hidup dan mengembangkan diri.

Referensi:  
https://kepribadianika.wordpress.com/2011/12/08/psikologi-behavioristik/
https://khasanahpioneerscom.wordpress.com/2012/09/05/aliran-aliran-dalam-psikologi/
http://www.wivrit.com/2013/09/pengertian-tujuan-dan-peran-dari-psikodiagnostik.html
http://www.kompasiana.com/maisumlailiagnesia/definisi-kognisi-dan-pengertian-psikologi-kognitif_54f5cfcca33311fd518b45b0
https://personalityolvieleonita.files.wordpress.com/2014/12/diagram.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG0_nVU6uuH-T4-GA4vy2y0DMNq7QzavQRrL3KiS_yNTIgHp4Fr9wP4FPPrWztY47uqAj-V6_zo2CQnT-N6FvELXUucUXM1yQowxv0dkS31cXfCDMlkRoCaTSydODjxMx-x6M0Qrpr8B4/s1600/tingkatan+maslow.png
http://image.slidesharecdn.com/pengukurankepribadian-150609112410-lva1-app6891/95/pengukuran-kepribadian-18-638.jpg?cb=1433849284
http://image.slidesharecdn.com/teorikepribadiancarlr-140413172833-phpapp02/95/teori-kepribadian-carl-r-rogers-16-638.jpg?cb=1397410216

Sabtu, 10 September 2016

Apakah Psikologi Itu?

Asal Mula Kata Psikologi


Psikologi, atau dalam bahasa Inggris disebut psychology, berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu, sehingga secara harafiah, psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. 

Ilmu Jiwa


Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa merupakan obyek yang bersifat abstrak dan sulit dilihat wujudnya, namun tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini, istilah jiwa sudah jarang digunakan dan diganti dengan istilah psikis.


Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan jiwa seseorang. Ilmu jiwa anak dan ilmu jiwa masa muda disebut sebagai ilmu jiwa genetis atau ilmu jiwa perkembangan, yang merupakan bagian dari psikologi.


Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli


Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:


1. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)


Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia, psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang, baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. 


2. Dakir (1993)

Menurut Dakir, psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

3. Muhibbin Syah (2001)

Menurut Muhibbin Syah, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik sebagai individu maupun dalam kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. TIngkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang mencakup perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya. Sedangkan tingkah laku tertutup mencakup berfikir, berkeyakinan, berperasaan, dan lain sebagainya.

  1. Dari beberapa definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai individu dan dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut bisa berupa tingah laku yang tampak maupn tidak tampak, serta tingkah laku yang disadari maupun tidak disadari.

  2. Referensi: 
  3. http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/
http://nasrudincurahan10jari.blogspot.co.id/2014/06/metode-mempelajari-ilmu-jiwa.html