Ada 5 aliran psikologi, yaitu:
1. Psikologi Diagnostik
Psikoogi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Kedua kata ini seringkali digabungkan sehingga membentuk kata baru, yaitu psikodiagnostik, Dapat disimpulkan bahwa psikodiagnostik adalah ilmu tentang mencari tahu masalah perilaku yang muncul. Misalnya, mencari tahu alasan pasien A bertingkah laku aneh, apa yang menyebabkan ia bertingkah seperti itu dan penanganan apa yang yang harus diberikan kepada pasien tersebut.
Munculnya psikodiagnostik ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis yang dikembangkan oleh Hermann Rorscharch, Dalam mendiagnosa seorang individu, Hermann membuat suatu tes yang berupa bercak tinta yang diteteskan pada selembar kertas sehingga memunculkan gambar yang simetris. Lalu subyek/individu tersebut diminta untuk menginterpretasikan gambar yang muncul. Tes ini kemudian dikenal sebagai "Tes Rorschach", yang sering digunakan oleh para Psikolog untuk memeriksa kepribadian seseorang. Tes ini pun sering digunakan untuk berbagai kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka.
2. Psikologi Behavioristik
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang diirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang mengalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yag tidak tampak).
Behaviorisme ingin menganalisis perilaku yang tampak saja, serta yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusa akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik pula. Kaum behavioris memusatkan diriniya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh obyektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka semua peristilahan yang bersifat subyektf, sepertii sensasi, persepi, hasrat, tujuan, bahkan emosi termasuk berfikir, sejauh kedua pengertian tersebut diruuskan secara subyektif.
3. Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah suatu studi mengenai kognisi proses-proses metal yang mendasasri perilaku manusia, yang mencakup berbagai subdisiplin, termasuk memori, belajar, persepsi dan penyelesaian masalah. Menurut sejarah, aliran ini telah berkembang melalu beberapa fase penelitian mengenai introspeksi yang berembang mamasuki pengkondisian klasik bersama Thorndika, yang kemudan beralih ke behaviorisme Pavlov, Watson dan Skiner. Karyanya di masa kini yaitu dengan meningkatnya kecanggihan ilmu tentang otak dewasa ini, termasuk perkembangan teknologi-teknologi baru seperti pencitraan otak, memberikan kemungkinan bagi pemusatan pengetahuan psikologi dan neurifisiologi dan mnculnya disiplin-disiplin baru seperti ilmu kognitif dan neuropsikologi.
Area-area utama dalam pskologi kognitif adalah persepsi visual, atensi, memori, bahasa, berfkir, dan pengembalian keputusan. Kognisi memiliki istilah ilmiah untuk proses berfikir (process of thought). Secara etomologis, kata kognisi berasal dari bahasa latin, yaitu cognoscere, yang artinya adalah mengetahu (how to recognize).
Aliran ini diyakini oleh beberapa tokoh, diantaraya:
- Neisser (1979) menyatakan bahwa kognisi adalah kegiatan organisme (manusia) untuk mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggnakan pengetahuan
- Ells dan Hant (1993) melakukan studi tentang proses mental manusia
- Anderson (1995) mencoba memahami mekanisme-mekanisme yang melandasi pikirian manusia. Stenberg (1999) melakukan studi yang berkaitan dengan bagaiman oranag mempersepsi, mempelajari dan memikirkan informasi
Sementara itu, Solso (2001) melakukan studi ilmiah tentang jiwa yang berefikir dan berkaitan dengan:
a. Bagaimana kita memperhatikan dan memperoleh informasi
b. Bagimana informasi disimpan dan diproses dalam otak
c. Bagaimana memecahkann masalah, berfikir, dan merumuskan bahasa.
Psikologi kognitif merupakan salah satu cabang dari psikologi umum yang meliputi studi ilmiah mengenai gejala-gejala kehidupan mental atau psikis yang berkaitan dengan cara manusia berfikir, seperti dalam memperoleh pengetahuan, mengolah kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapai masalah untuk mencarai suatu penyelesaian, serta menggali ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tututuan hidup sehari-hari.
4. Psikologi Humanistik
Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik ala behaiorisme dan pesimistik ala psikoanalisa. Oleh sebab itu, aliran ini sering disebut sebagai 'The Third Force, after Behaviorism and Psychoanalysis'.
A. Prinsip Utama
- Memahami manusia sebagai suatu totalitas. Oleh sebab itu, aliran ini sangat tidak menyetujui usaha untuk mereduksi manusia, baik ke dalam formula S-R yang sempit dan kaku (behaviorisme), maupun ke dalam proses fisologis yang mekanistis. Manusia harus berkembang jauh daripada sekedar memenuhi kebutuhkan fisik dan hars mampu mengembangkan hal-hal non fisik, misalnya nilai maupun sikap.
- Metode yang digunakan adalah life history, yang berusaha memahami manusia dari sejarah hidupnya sehingga muncul keunikan individual.
- Mengakui pentingnya personal freedom dan responsibility dalam proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hidup. Tujuan hidup manusia adalah berkembang, berusaha memenuhi potensinya dan mencapai aktualitas diri. Dalam hal ini intensi dan eksistensi menjadi penting karena intensi menentukan eksistensi manusia.
- Mind bersifat aktif dan dinamis. Melalui mind, manusia mengekspresikan keunikan kemampuannya sebagai individu, yang terwujud dalam aspek kognisi, willing, serta judgement. Kemampuan khas manusia yang sangat dihargai adalah kreatifitas karena melalui kreatifitas inilah manusia mengekspresikan diri dan potensinya.
- Pandangan humanistik banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri.
B. Tokoh
1. Carl Rogers (1902-1988)
Lahir di Illinois, sejak kecil Rogers menerima penanaman yang ketat mengenai kerja keras dan nilai agama Krsten Protestan. Kelak kedua hal ini mewarnai teori-teorinya. Setelah mempelajari Ilmu Teologi, ia melanjutkan studinya di Teachers College Colombia University, dimana banyak tokoh psikologi mengajar, dan meraih gelar MA pada tahun 1928 Ph.D. pada tahun 1931.
Rogers kemudian bekerja sebagai Psikoterapis dan mengembangkan teori humnistiknya. Dalam konteks terapi, ia menemukan dan mengembangkan teknik terapi yang dikenal sebagai Client-Centered Therapy. Dibandingkan dengan teknik terapi yang ada pada masa itu, teknik ini adalah pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara terapis dan pasien (dalam konteks ini pasien disebut klien). Hubungan terapis-klien diwarnai kehangatan, serta rasa saling percaya, dan klien diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab penuh atas keputusannya.Tugas terapis adalah membantu klien mengenali masalahnya, dan dirinya sendiri, sehingga akhirnya dapat menemukan solusi bagi dirinya sendiri.
Keseluruhan pengalaman internal dan eksternal psikologis individu membentuk organisma, yaitu suatu kenyataan yang dihayati individu dan disebut sebagai subjective reality unik dari satu individu ke individu lainnya Self (diri) berkembang dari organisma. Semakin koheren organisma dan self, semakin sehat pribadi tersebut dan sebaliknya.
Sebagaimana ahli humanistik pada umumnya, Rogers mendasarkan teori dinamika kepribadian pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individ, sifatnya bawaa dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang mendorong manusia sampai pada pengembangan yang optima dan menghasilkan ciri untuk manusia seperti kreatifitas, inovasi, dan lain-lain.
2. Abraham Maslow (1908-1970)
Maslow dikenal dengan teori motivasinya yang mengasumsikan bahwa perkembangan psikologis manusia didorong oleh hirarki kebutuhannya, yaitu psysiological needs, safety needs, love and belonging needs, esteem needs dan self actualization.
5. Psikoanalisis
Aliran psikoanalisis muncul pada tahun 1900 sebagai upaya memperdalam pandangan-pandangan psikologis dan mengaitkannya melalu berbagai kemajuan dalam bidang kedokteran. Tokoh yang disebut sebagai Bapak Psikoanalis adalah Sigmund Freud (1856-1939), lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg Moravia. Freud berusaha mereduksi psikologi menjad keadaan neurologi karena pada dasarnya ia adalah seorang ahli saraf.
Adapun teori dasar Sigmund adalah ide tentang alam sadar (conscious mind) verss alam bawah sadar (unconscious mind). Alam sadar merupakan apa yang disadari oleh individu pada saat-saat tertentu, penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantas dan, perasaan yang dimiliki. Hal yang berkaitan erat dengan alam sadar adalah alam pra-sadar, yaitu apa yang disebut saat ini dengan 'kenangan yang sudah tersedia (available memory)', yaitu segala data yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar, kenang-kenagan yang walaupun tidak Anda ingat waktu berfikir, tapi dapat dengan mudah dipanggil lagi. Menurut Freud, keudanya adalah bagian terkecil dari fikiran.
Sementara itu, bagian terbesar dari alam pikiran adalah alam bawah sadar (unconscious mind). Bagian ini mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, termasuk segala sesuatu yang memang asalnya dari alam bawah sadar, seperti nafsu dan insting. Freud berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dlam diri kita, baik itu hasrat yang sederhana seperti makanan atau seks, maupun motif-motif yang mendorong seorang seniman ataupun ilmuwan berkarya.
Konsep lain dari Freud adalah struktur kepribadian, yang dibagi menjadi tiga, yaitu: Id, ego, dan superego. Masing-masing elemen ini merupakan tahapan-tahapan kepribadian dengan karakteristik yang berbeda-beda:
- Id merupakan struktur kepribadian yang paling mendasar, hanya berdasarakan dorongan nafsu atau kenikmatan belaka
- Ego adalah pikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan (reality principle) yang memuaskan dorongn id menurut cara-cara yang dapat diterima masyarakat atau sebagai kepribadian yang mengontrol kesadaran
- Superego merupakan kesadaran tertinggi mansia, terbentuk melalui proses identifiasi dalam nilai-nilai oral dan beroperasi menurut prinsip moral
Tokoh lain dari psikoanalisis adalah Alfred Adler (1870-1937), seorang doktr mata lulusan Universitas Wina (1895) yang kemudian menekuni bidang psikiatri dan menjadi psikiater.
Teori-teorinya adalah sebagai berikut:
- Teori tentang inferioritas universa, yang meyakini bahwa setiap manusia akan melakukan upaya menyesuaikan diri dengan kelemahan yang dimilikinya melalui berbagai bentuk prilaku konvensional sebagai cara mengatasi kelemahannya.
- Teori tentang striving for superiority, yatu motivasi bawaan yang menggerakkan manusia untuk bertahan hidup dan mengembangkan diri.
Referensi:
https://kepribadianika.wordpress.com/2011/12/08/psikologi-behavioristik/
https://khasanahpioneerscom.wordpress.com/2012/09/05/aliran-aliran-dalam-psikologi/
http://www.wivrit.com/2013/09/pengertian-tujuan-dan-peran-dari-psikodiagnostik.html
http://www.kompasiana.com/maisumlailiagnesia/definisi-kognisi-dan-pengertian-psikologi-kognitif_54f5cfcca33311fd518b45b0
https://personalityolvieleonita.files.wordpress.com/2014/12/diagram.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG0_nVU6uuH-T4-GA4vy2y0DMNq7QzavQRrL3KiS_yNTIgHp4Fr9wP4FPPrWztY47uqAj-V6_zo2CQnT-N6FvELXUucUXM1yQowxv0dkS31cXfCDMlkRoCaTSydODjxMx-x6M0Qrpr8B4/s1600/tingkatan+maslow.png
http://image.slidesharecdn.com/pengukurankepribadian-150609112410-lva1-app6891/95/pengukuran-kepribadian-18-638.jpg?cb=1433849284
http://image.slidesharecdn.com/teorikepribadiancarlr-140413172833-phpapp02/95/teori-kepribadian-carl-r-rogers-16-638.jpg?cb=1397410216